Video
berjudul "Beda Paham Toa Masjid" karya Sabuk Cinema ektrakulikuler
sinematografi SMA Bukateja Purbalingga dinobatkan sebagai video diary Paling
Inspiratif tahun 2015 bertema "Kita Sensitif" dalam Program Jalan
Remaja yang digagas Yayasan Kampung Halaman Yogyakarta.
Pengumuman
lewat situs Kampung Halaman bertepatan Hari Remaja Internasional yang jatuh
pada pada Rabu, 12 Agustus 2015. Video yang disutradarai Laurelita Gita Prischa
Maharani ini menyisihkan empat video nominasi dari berbagai daerah di
Indonesia.
"Kami
merasa senang, proses pembuatan video itu cukup rumit karena mengangkat hal
yang benar-benar sensitif. Ini sekaligus hadiah bagi kami remaja di Hari Remaja
Internasional," ujar Laurelita.
Video "Beda Paham Toa
Masjid" mengangkat tentang satu sisi, orang yang merasa terganggu dengan
bunyi toa masjid. Sisi lain, teknologi itu membantu syiar agama. Sementara
pemerintah sudah mengatur penggunaan toa masjid.
Dewan
juri, yaitu Suluh Pamuji yang mewakili pengamat perfilman dan penulis lepas,
Ady Mulyana mewakili pembuat film dokumenter, dan Maggie Sun mewakili remaja
bersepakat memilih video berdurasi lima menit ini.
Menurut
Suluh Pamuji, bidikan video
“Beda Paham Toa Masjid” menarik dan sensitif, yakni soal polusi bunyi atau
gangguan bunyi yang bersumber dari kegiatan agama Islam sebagai agama mayoritas
di Indonesia. "Video ini memberi tahu kita bahwa remaja menyisakan
kegelisahan pada persoalan yang tidak melulu asmara belaka. Cara penyampaian
video ini juga terbilang lengkap sebagai alur: eksposisi, problematik dan
penyelesaian," jelasnya.
Sementara
guru pembina ekskul sinematografi SMA Bukateja Meinur Diana Irawati, mengatakan
dipenghujung regenerasi di ekskul sinema ini diharapkan prestasi yang terus diraih
anak-anak mampu memberi penyemangat bagi calon anggota baru. "Prestasi ini
tentu menjadi awal yang baik bagi ekskul sinema," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar