Beberapa
remaja yang masih berseragam SMA telihat sibuk menata alat-alat pemutar film.
Sepulang sekolah, mereka langsung menuju Pendapa Kantor Kecamatan Bukateja
Purbalingga dimana digelar program Jalan Remaja 1208 berupa Bioskop Remaja
yaitu pemutaran film dan diskusi dalam rangka Hari Remaja Internasional 2015.
Mereka
anak-anak yang tergabung dalam Sabuk Cinema, sebuah ekstrakulikuler
sinematografi di SMA Bukateja Purbalingga yang tepat pada Hari Remaja
Internasional, Rabu sore, 12 Agustus 2015 merayakannya.
Koordinator
acara Fajar Putra Abrian mengatakan, sengaja menggelar Bioskop Remaja di luar lingkungan
sekolah untuk memberi kesempatan kepada remaja lain di seputar Kecamatan
Bukateja. "Kami undang sekolah-sekolah setingkat SMP dan SMA di wilayah
Bukateja untuk nonton film dan berdiskusi," jelasnya.
Selain
itu, Sabuk Cinema juga turut memproduksi video diary bertajuk "Beda Paham
Toa Masjid" bertema "Kita Sensitif" yang masuk kompilasi dengan
total 16 video yang diproduksi oleh 100 remaja dari seluruh Indonesia sebagai
materi putar dan diskusi.
Video
karya Sabuk Cinema menjadi salah satu dari lima video yang masuk nominasi Video
Diary. Selain diuji oleh dewan juri, nominasi juga dipilih oleh masing-masing
komunitas pemutar film. Tercatat, ada 35 komunitas di 11 provinsi di Indonesia
yang berpartisipasi menggelar Bioskop Remaja.
Diskusi Remaja
Usai
pemutaran Video Diary, dilanjutkan dengan diskusi yang menghadirkan narasumber
pengasuh Pondok Pesantren Tarbiyatul Hasan Desa Bajong Kecamatan Bukateja
Ustadz Edi Suyono, guru SMA Bukateja Abdul Sukur Sobari, dan sutradara video
"Beda Paham Toa Masjid" Laurelita Gita Prischa Maharani.
Menurut
Sobari, remaja merupakan sosok yang bukan anak-anak dan belum memasuki tahap
dewasa. "Jadi posisi remaja itu masih dengan tingkah laku yang labil,
karenanya dibutuhkan kontrol yang baik, baik kontrol diri, orang tua, maupun
lingkungan," tuturnya.
Salah
satu peserta, Mediana Dwi Nurcahya bertanya bagaimana cara remaja menghindari
kenakalan remaja. "Karena kadang secara tidak sadar kita jadi ikut-ikutan
hal yang tidak baik," tanya siswi SMP 1 Bukateja.
Ustadz
Edi Suyono menjawab, bahwa selain memperbanyak ibadah juga memperbanyak
kegiatan yang positif. "Film atau kesenian lain, olahraga, atau hobi
lainnya bisa dijadikan kegiatan positif yang akan menjauhkan kita dari
kenakalan remaja," jelasnya.
Sementara
Laurelita memaparkan bahwa seorang remaja harus aktif berkegiatan demi masa
depan. "Potensi diri itu harus disiapkan sejak dini agar kelak kita yang
sekarang sebagai remaja mempunyai pijakan hidup," katanya.
Selain
SMA Bukateja, menyusul SMA Kemangkon yang akan menggelar Bioskop Remaja pada
Kamis, 13 Agustus 2015 dan SMA Karangreja pada Sabtu, 15 Agustus 2015 di
masing-masing sekolahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar