Untuk menampung lebih banyak
remaja, tiga ruang kelas dibuka pembatasnya. Sementara untuk mendapatkan kesan
gelap, jendela-jendela kelas itu ditutup dengan koran dan kain. Sebuah program Jalan
Remaja 1208 dalam rangka Hari Remaja Internasional digelar di SMA Kemangkon
Purbalingga, Kamis sore, 13 Agustus 2015.
Pelajar yang tergabung dalam
Garlis Sinema ekstrakulikuler sinematografi SMA Kemangkon menjadi penyelenggara
Bioskop Remaja berupa pemutaran video diary dan diskusi. Puluhan pelajar
termasuk undangan dari beberapa sekolah setingkat SMP dan SMA di seputar
Kecamatan Kemangkon Purbalingga memadati ruang-ruang kelas.
Ketua panitia Tasya Putri
mengatakan, sebagai sebuah ekskul baru, kami tidak ingin hanya belajar membuat
film saja. "Tapi juga belajar bagaimana memutar film agar kami bisa
merasakan, bahwa memutar film pun sama beratnya dengan membuat film,"
tuturnya.
Disamping membuat Bioskop
Remaja, Garlis Sinema juga turut membuat video diary berjudul "Tetangga
Kami Memelihara Babi" yang turut diputar dan diskusikan. Video tersebut
mengungkap sebuah peternakan babi di Desa Kedungbenda Kecamatan Kemangkon yang diizinkan
pihak desa namun ditentang warga.
Diskusi Remaja
Usai pemutaran digelar
diskusi. Sayangnya, Kepala Desa Kedungbenda yang diundang sebagai salah satu
narasumber tidak datang. Diskusi dihadiri Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan
Kuswadi, S.Pd., guru Agama Tugianto, S.Ag., dan salah satu pembuat video Ima
Destri Arini.
Menurut Kuswadi, keberadaan ekskul sinematografi ini
menjadi penting karena selain mewadahi minat dan bakat siswa juga tempat
menempa kepekaan. "Beberapa film yang sudah dihasilkan, kami menilai
syarat akan pesan karena itu penting untuk dikembangkan," jelasnya.
Tugianto menjawab pertanyaan peserta diskusi tentang
video "Tetangga Kami Memelihara Babi" mengatakan, keberadaan
peternakan babi meskipun menjadi sumber pendapatan desa namun membahayakan
warga. "Saya menyaksikan lewat video pembuangan kotoran babi langsung ke
Sungai Klawing, padahal warga sekitar memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan
rumah tangga," terangnya.
Sementara Ima menjawab apakah video yang dibuat hanya
sampai berhenti dipemutaran dan diskusi, ia menjelaskan akan mengirim kepada
pihak desa dan pemilik peternakan babi. "Ini untuk mengingatkan mereka
bahwa warga banyak yang tidak setuju keberadaan peternakan babi,"
tegasnya.
Setelah pemutaran dan diskusi Bioskop Remaja di Kemangkon
dan sebelumnya di Bukateja, selanjutnya peringatan Hari Remaja Internasional
2015 akan bergeser ke SMA Karangreja Purbalingga pada Sabtu, 15 Agustus 2015
jam 09.00.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar