Adi selalu berusaha menutupi kekurangan Inah, istrinya dalam hal rasa
masakan. Hal ini karena Tarjo telah termakan komitmen sebelum menikah, bahwa ia
akan setia makan makanan yang dimasak istrinya kelak.
Namun karena Adi tidak pernah terbuka terhadap rasa masakan Inah yang tidak
pernah lezat, lama-kelamaan, Inah pun mengetahuinya dari sikap suaminya. Sampai
pada suatu titik masalah, namun yang terjadi justru sebuah kesalahpahaman.
Demikian cerita berjudul “Enak Ora Enak Tetep Enak” (Enak Tidak Enak Tetap
Enak) yang sedang digarap film pendeknya oleh siswa praktek kerja industri
(Prakerin) SMK Karangganyam Kebumen di Purbalingga.
Selama dua hari, Kamis-Jumat, 5-6 Maret 2015, dengan pendampingan para
pegiat Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga, mereka melakukan pengambilan
gambar di wilayah Bukateja dan Purbalingga kota.
“Ini film pendek pertama kami, masih harus banyak belajar tentunya.
Terlebih soal praproduksi. Sudah diingatkan termasuk dalam teori sama mas-mas
fasilitator dari CLC, untuk memproduksi film, praproduksi harus matang agar
saat produksi tidak kedodoran,” tutur Gita Kusdayanti selaku sutradara.
Gita bersama sembilan teman satu jurusan yaitu Multimedia, sudah menjalani
Prakerin sejak awal Januari lalu. Rencananya mereka akan menyelesaikan tugas
sekolah tersebut selama tiga bulan hingga akhir Maret mendatang.
Menurut Gita, sampai saat ini, selain berbagai teori yang sudah didapat, ia
dan teman- temannya telah menghasilkan produk jurnalistik televisi, iklan
layanan masyarakat, beragam video dokumentasi. “Sekarang sedang memproduksi
film pendek dan sedang mempersiapkan produksi film dokumenter yang akan dibuat
di wilayah Karangganyam Kebumen,” tuturnya.
Direktur CLC Purbalingga Bowo Leksono mengatakan, terbuka bagi siswa
manapun di Indonesia untuk bersama-sama belajar film di Purbalingga. “CLC
Purbalingga itu bukan hanya milik anak-anak muda Purbalingga, kami terbuka bagi
siapa saja,” jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar