Panen prestasi film-film produksi
terbaru pelajar Purbalingga tahun ini, diawali dengan kejayaan film “Lawuh
Boled” produksi Pedati Film SMK Negeri 1 Rembang Purbalingga. Film yang
disutradarai Misyatun itu diganjar sebagai Film Fiksi Pendek Pelajar Terbaik di
ajang Malang Film Festival (Mafifest) 2013.
Penghargaan langsung
diterima Misyatun yang berangkat dari Purbalingga bersama salah satu kru film
dan guru pendamping pada malam penghargaan, Sabtu, 6 April 2013 di Theater Dome
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
“Senang, bangga,
campur-aduk. Bisa membawa nama baik sekolah dengan berprestasi di bidang film,”
ucap Misyatun usai penganugerahan dengan harapan komunitas filmnya bisa menjadi
ekskul sinematografi di sekolahnya.
Misyatun melanjutkan,
tahun lalu, ia dan teman-temannya sempat memproduksi satu film fiksi pendek,
namun belum berkesempatan meraih prestasi. “Semoga prestasi awal di Malang ini
membuka kesempatan bagi sekolah untuk mengakui keberadaan komunitas film di
sekolah kami,” tutur siswi kelas XI ini.
Film “Lawuh Boled”
berkisah seorang perempuan desa bernama Sutimah yang notabene buta huruf. Ia
merasa disepelekan oleh tingkah-laku ketua RT yang memanfaatkan
kebutahurufannya. Sutimah tidak berhasil membawa beras jatah Raskin dari balai
desa karena kupon yang dibawanya tertukar dengan kupon lain yang sama-sama berinisial
S. Sementara di rumah, anak perempuan Sutimah hanya sarapan ubi sebelum
berangkat sekolah.
Menurut salah satu dewan
juri, Tomy Widiyatno Taslim, film berdurasi 9 menit ini berhasil menyampaikan
kebekaan pembuatnya terhadap masalah kemiskinan/sosial dengan cara jenaka.
“Keunggulan lain bahwa cerita cukup utuh, bahasa visual dan suara efektif dalam
menguatkan penceritaan,” ujar pegiat Festival Film Pelajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar