Seorang siswa tiba-tiba
merebut tugas temannya yang belum lagi selesai dikerjakan pada saat jam
istirahat. Mereka sempat beradu mulut kental dengan bahasa Banyumasan. Lalu
salah satu siswa itu lari ke luar kelas dan secara tidak sengaja menabrak ember
berisi air dan terjatuh.
Itulah satu adegan film
pendek yang dipraktikkan pelajar SMK Widya Manggala Purbalingga dalam kegiatan
workshop produksi film yang digelar selama dua hari Rabu-Kamis, 23-24 Januari
2013 di lingkungan sekolah.
“Ternyata tidak cukup satu
adegan dalam film itu diambil hanya satu kali meskipun kita anggap bagus
pengambilannya. Saya jadi merasakan betapa sulitnya membuat film. Butuh kesabaran
dan ketelatenan,” ujar salah satu peserta workshop Putti Komariah, siswi kelas
X jurusan Multimedia.
Peserta workshop yang
berjumlah sekitar 40-an siswa ini sebagian besar dari jurusan Multimedia. Mereka
tergabung dalam ekstrakulikuler sinematografi SMK Widya Manggala yang belum
lama didirikan.
Program Pengembangan Diri
Keberadaan ekskul
sinematografi sekolah di bawah Yayasan Widya Manggala ini masuk dalam Program
Pengembangan Diri. Harapannya setelah lulus, siswa tak hanya menguasai teori
namun mampu mengaplikasikan dalam praktik.
Pada workshop ini, selain
mempelajari teori produksi film pendek, siswa juga melakukan praktik seperti
pengambilan gambar (tata kamera) dan editing (tata gambar). Belajar produksi
film dianggap sangat terkait dengan jurusan Multimedia.
Peserta workshop lain, Brama
Aditya Wicaksono mengatakan dirinya menanti ada pihak yang mengajari dia dan
teman-temannya belajar editing film dengan baik. “Di workshop ini kesempatan
kami menimba ilmu editing video,” ujar siswa kelas X jurusan Multimedia ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar