Kado buat Kota
Tercinta Jilid 7
Ruang
putar di Mabes CLC Purbalingga tak cukup menampung penonton, karenanya pembatas
ruang pun dibuka agar penonton yang datang belakangan bisa menikmati
persembahan Kado buat Kota Tercinta jilid 7 dari CLC.
Malam
itu, Sabtu, 26 Desember 2015, CLC menggelar program tahunan yang kali ini
memasuki tahun ketujuh. Program dalam rangka ulang tahun Purbalingga ke-185 ini
mengangkat tema "Coreng-Moreng Pilkada".
Pada
kesempatan itu, diputar sekaligus didiskusikan empat film dokumenter pendek
berjudul, "Pilu KPU", "Bagongan?", "Runtuhnya Hegemoni
Partai", dan "Kontra Panwas". Puluhan penonton tak hanya datang
dari Purbalingga tapi juga dari kabupaten tetangga seperti Banyumas dan
Cilacap.
Sementara
penonton dari Purbalingga, tidak hanya dari pecinta sinema namun juga dari
pihak KPU Purbalingga, pendukung pasangan Sugeng-Cipto, dan tim sukses
Tasdi-Tiwi. Saat diskusi, peserta banyak yang menyoroti film
"Bagongan?".
Divisi
Sosialisasi KPU Purbalingga Mey Nurlela mengawali pernyataan terkait apakah
Pilkada di Purbalingga ada calon boneka? Pihaknya tidak tahu seperti apa desain
di luar. "Kami hanya tahu, ketika hari terakhir ada calon yang mendaftar,
komplit secara administrasi, lalu kami verifikasi. Itu saja, diluar itu kami
tidak tahu," jelasnya.
Sementara
Marno Nino, koordinator relawan Gerakan Coblos Bagong (GCB), mengatakan target
gerakannya membuat pasangan calon nomor 1 kocar-kacir. "Dan dengan perolehan
suara yang hanya terpaut sembilan persen, kami merasa ada kemenangan secara
moral. Meskipun pada waktu-waktu terakhir, kami menduga kembali ada permainan
dilevel atas yang merugikan relawan," tegasnya.
Pada
sesi diskusi, semua peserta menjadi narasumber. Siapapun boleh bertanya,
menjawab pertanyaan, atau mengungkapkan pendapat. Bahkan membuka tabir yang
hingga detik ini belum terungkap terkait Pilkada Purbalingga tahun 2015.
"Kami
menerima berbagai masukan terkait konten film. Bila memungkinkan akan dilakukan
pengeditan ulang. Karenanya, kompilasi film ini diharapkan ada pihak-pihak
untuk memutar dan mendiskusikannya," ungkap Direktur CLC Bowo Leksono.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar