Festival Film Purbalingga
(FFP) berhasil menggondol Piala Dewantara di kategori Apresiasi Festival Film
pada ajang Apresiasi Film Indonesia (AFI) 2015. Selain itu, film “Ijolan”
sutradara Eka Susilawati dari SMA 1 Purbalingga membawa Piala Dewantara untuk
kategori Apresiasi Film Fiksi Pendek Pelajar.
Malam penganugerahan
digelar Sabtu malam, 24 Oktober 2015 di Benteng Vredeburg Yogyakarta. Ajang
penghargaan bagi insan perfilman tingkat nasional yang sudah memasuki tahun
keempat ini digelar oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Selain FFP dan film
Ijolan, dua film pelajar dari Purbalingga menjadi nominee yaitu “Sumbangan
Dablongan” dari SMA Kemangkon di kategori Apresiasi Film Fiksi Pendek Pelajar
dan film “Para Penggali Pasir” dari SMA Karangreja di kategori Apresiasi Film Dokumenter
Pelajar.
Direktur FFP Bowo Leksono
mengatakan, penghargaan ini sebagai dorongan bagi awak FFP untuk tidak berhenti
menggelar festival film. “Artinya kami harus lebih rajin menabung dan lebih
berani utang sana-sini untuk penyelenggaraan festival tahun depan,” jelasnya
usai menerima Piala Dewantara.
FFP digelar sejak 2007
setiap bulan Mei. Pada Mei 2011, festival yang digagas Cinema Lovers Community
(CLC) ini mulai digelar selama sebulan dengan Layar Tanjleb keliling desa di
wilayah Banyumas Raya sebagai program unggulannya.
Menurut salah satu juri
Panji Wibowo, selain konsisten dalam penyelenggaraan, FFP juga mampu
mendekatkan film dengan penontonnya. “Kami menilai, meskipun Festival Film
Purbalingga digelar di kota kecil, namun mampu berkontribusi dalam
mengembangkan perfilman Indonesia,”ujar sutradara ini.
Sejak AFI 2013,
Purbalingga sudah menorehkan penghargaan. CLC diganjar penghargaan Apresiasi
Komunitas, sementara film “Langka Receh” diganjar penghargaan khusus dewan
juri. Pada AFI 2014, film “Penderes dan Pengidep” diganjar Film Independen
Pelajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar