Dalam rangka Hari
Antikorupsi Internasional (HAKI) yang jatuh pada 9 Desember, Cinema Lovers
Community (CLC) Purbalingga menggelar layar tanjleb dengan memutar film
"Sebelum Pagi Terulang Kembali" (SPTK) sutradara Lasja F. Susatyo di
pelataran kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Purbalingga pada Selasa malam, 9
Desember 2014.
Film bioskop yang diproduksi
atas dukungan USAID, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Transparency
International, Cangkir Kopi Production, dan Management Systems International
dengan Padi Padi Creative yang membantu distribusi itu menjadi film utama.
Premis yang ingin
disampaikan SPTK adalah efek korupsi yang membuat sebuah keluarga harmonis
menjadi hancur berantakan. Ketika uang mulai mengontrol hidup seseorang, hal
lainnya dianggap tidak penting, bahkan keluarga sendiri.
Sebelumnya diputar pula
dua film pendek dan satu film dokumenter bertema antikorupsi, berjudul "Boncengan"
sutradara Senoaji Julius, "Penghulu" sutradara Destri Tsurayya
Istiqamah, dan "Sekolah Kami Hidup Kami" sutradara Steve Pillar
Setiabudi.
Kepala Kejaksaan Negeri
Purbalingga Martini, S.H. dalam sambutannya mengatakan, semangat antikorupsi
jangan hanya pada tanggal 9 Desember saja. "Semangat ini harus ada setiap
hari. Dan film bisa menjadi media untuk menjaga semangat itu," ujarnya.
Martini yang sempat mendengar
bahwa komunitas film di Purbalingga tidak mempunyai banyak ruang pemutaran
langsung memberi lampu hijau. "Kalian boleh memutar film di kantor kami ini,
buat pemutaran rutin. Sayang, kalian membuat film bagus-bagus dan sering berprestasi
bila sedikit yang mengapresiasi," jelasnya.
Pemutaran film yang didukung
penuh Kejari Purbalingga ini menjadi rangkaian peringatan HAKI 2014.
Sebelumnya, pada pagi hari, dilakukan rangkaian kegiatan seperti upacara,
sarasehan, pentas seni, dan aksi simpatik dengan membagi bunga dan cenderamata
pada para pengguna jalan.
Sementara Direktur CLC
Purbalingga Bowo Leksono menyanyangkan sedikit pejabat yang diundang, datang
menonton layar tanjleb tersebut. "Hanya beberapa saja yang datang, padahal
di DKI Jakarta, Gubernur Ahok usai menonton SPTK langsung menginstruksikan
semua kepala dinas dan jajarannya harus menonton film ini," tegasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar