Film-film dokumenter karya
pemuda dan pelajar Purbalingga memborong penghargaan dari Kementerian Pemuda
dan Olahraga (Kemenpora) pada ajang Lomba Sinematografi Pemuda Kemenpora 2013.
Penghargaan diterima pada
malam puncak Jumat, 29 November 2013 di Komplek Pusat Pemberdayaan Pemuda dan
Olahraga Nasional (PPPON) Cibubur Jakarta dalam rangkaian yang digelar mulai
27-29 November 2013.
Penghargaan yang diraih
adalah film dokumenter terbaik “Kembalikan Hutanku” sutradara Nanki Nirmanto, “Sang
Maestro” menyabet penghargaan harapan I, “Menang 100%” harapan II keduanya
disutradarai Yasin Hidayat dari SMP Negeri 4 Satu Atap Karangmoncol
Purbalingga, serta harapan III disabet film “Air” sutradara Melinda Intan dari
SMA Negeri 1 Kutasari Purbalingga.
Sementara film “Baju Buat
Kakek” sutradara Misyatun, “Langka Receh” sutradara Eka Susilawati dan
Miftakhatun, “Secarik Kisah Panyatan” sutradara Rizqi Pangestu, dan “Usman
Janatin” sutradara Doni Saputra hanya masuk sebagai finalis.
Sutradara “Kembalikan
Hutanku” Nanki Nirmanto mengatakan, sebagai pemuda yang mencintai dunia film,
salah satu tugasnya adalah membuat film. “Lingkungan Banyumas Raya ini tidak
akan habis dijadikan subyek film dokumenter dan saya senang film saya bisa
diapresiasi di tingkat Nasional,” jelasnya.
Film yang diproduksi tahun
2011 ini berkisah tentang masyarakat desa Ketenger Banyumas yang merupakan
salah satu contoh dari sekian banyak desa yang bersinggungan langsung dengan
hutan dan Perhutani. Dalam perjalanannya, masyarakat desa banyak menuai
masalah.
Sementara guru pembina SMPN
4 Satu Atap Karangmoncol Purbalingga Aris Prasetyo yang turut mengawal
anak-anak didiknya, berkomentar seharusnya penyelenggara membedakan antara
kategori pelajar, mahasiswa atau umum. “Tidak bijak bila film pelajar
disejajarkan penilaiannya dengan yang mahasiswa atau umum,” tegasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar