Film-film pendek pelajar
Purbalingga kembali menoreh prestasi. Kali ini diajang Islamic Short Movie
Festival (ISMF) 2013 di Yogyakarta. Penganugerahan festival yang merupakan
rangkaian kegiatan Ramadhan di Kampus (RDK) 1434 H Universitas Gadjah Mada
(UGM) Yogyakarta ini pada Sabtu, 20 Juli 2013.
Film pendek bertajuk
“Sarung” produksi Care Community dari SMA Muhammadiyah 1 Purbalingga diganjar
film terbaik, sementara film “Bukan Haji Biasa” dari sekolah yang sama menyabet
film terbaik II. Selain itu, sutradara film “Sarung” dinobatkan sebagai
sutradara terbaik, dan penulis skenario “Bukan Haji Biasa” terpilih sebagai
yang terbaik.
Sutradara film “Sarung”
Anis Septiani merasa bangga masih mampu membawa nama sekolah dan Purbalingga ke
luar. “Film pendek tak hanya sebagai ajang kami anak muda untuk berkarya, tapi
juga berprestasi di dalamnya,” ujarnya.
Film “Sarung” berkisah
tentang seorang anak lelaki yang sangat patuh pada kakeknya. Suatu hari, ia
ingin membelikan kain sarung buat kakeknya sebagai pengganti sarung yang sudah
robek. Berbagai cara dilakukan, bahkan cara yang tidak disuka oleh kakeknya
sekalipun.
Film yang diproduksi tahun
2011 ini sempat menyabet film favorit pengunjung beoscope.com pada Festival
Film Purbalingga (FFP) 2011, official selection di Festival Film Solo (FFS)
2011, dan editor terbaik ajang Festival Film Anak (FFA) Medan 2011.
Sementara film “Bukan Haji
Biasa” yang disutradarai Dinka Puspa Dewi dan merupakan adaptasi cerpen
budayawan Ahmad Tohari ini bercerita tentang perempuan miskin bernama Timah. Ia
yang senyatanya sebagai penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) menginginkan
tidak selamanya menjadi beban orang lain apalagi negara. Perempuan sebatang
kara ini merelakan sebagian besar hartanya untuk membeli kambing kurban.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar