Selain listrik, kebutuhan pokok pada satu komunitas besar bernama sekolah adalah keberadaan air bersih. Bayangkan bila sekolah kesulitan listrik dan air bersih tentu akan mengganggu proses belajar-mengajar.
Sejak awal berdirinya SMA
Negeri Kutasari, Purbalingga, permasalahan utama yang tidak pernah
terselesaikan adalah kebutuhan air bersih. Baru pada tahun 2011, dibawah
kepemimpinan Sukirto, S.Pd., M.Si, sekolah tersebut tidak lagi kesulitan air
bersih.
Kenyataan inilah yang kemudian
oleh anak-anak ekstrakulikuler sinematografi SMA tersebut didokumenterkan. Produksi
film dokumenter terkait keberadaan air bersih di sekolah itu selama dua hari 9-10
Januari 2013.
Melinda Intan, yang
bertindak selaku sutradara, mengatakan dari hasil riset sebagai daerah yang
relatif tinggi, sebagian besar daerah di Kecamatan Kutasari mengalami kesulitan
air bersih.
“Terlebih, tanah di
wilayah itu berbatu yang menyulitkan warga membuat sumur untuk kebutuhan
sehari-hari,” ungkap siswi yang masih duduk di kelas X ini.
Karena jaringan pipa
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) belum sampai ke sekolah, lanjut Melinda,
pihak sekolah berinisiatif memanfaatkan mata air Kali Sirah di Desa
Karangcegak. “Jarak mata air ke sekolah sekitar 3 kilometer. Sepanjang air
mengalir melalui pipa, warga sekitar turut memanfaatkan,” tutur gadis berparas
manis ini.
Sebelum air bersih hadir,
setiap dua pekan, sekolah harus membeli air satu mobil tanki milik PDAM Kabupaten
Purbalingga. Bila sekolah sedang sering ada kegiatan, air satu tanki mobil akan
habis digunakan dalam sepekan.
Sekarang, kebutuhan air
bersih yang sudah sampai ke sekolah lebih dari cukup, tak hanya dimanfaatkan
untuk kebutuhan sehari-hari warga sekolah, namun mampu untuk mengisi kolam ikan
dan berbagi dengan kebutuhan warga sekitar.
Menurut salah satu kru
Wildan Aji Saputra, riset atau praproduksi dikerjakan selama dua bulan
memanfaatkan waktu sepulang sekolah dan hari libur. “Hal terberat memang saat
riset, terlebih hampir setiap hari turun hujan. Tapi menjadi pengalaman
tersendiri bagi kami,” ujar siswa yang bertindak sebagai kameraman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar