Setelah menjadi finalis di
Hellofest 2011 dan diputar serta menjadi bahan diskusi di beberapa kampus, film
kontroversial “Bupati (Tak Pernah) Ingkar Janji” akhirnya diganjar Film Terbaik
(best movie) kategori dokumenter di ajang Psychology Film Festival (Psychofest)
2012.
Film dokumenter berdurasi
45 menit garapan Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga ini menyisihkan dua
finalis lain yaitu, “Tarian Macan Kemiren” dari Sukoharjo dan “Salah Gaul” dari
Surabaya.
Acara puncak Psychofest,
ajang tahunan yang dihelat Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya
ini, digelar pada Senin malam, 12 November 2012 di Studio 5 XXI Surabaya Town
Square.
Direktur CLC Bowo Leksono mengatakan
film yang baru sempat dua kali diputar secara resmi di Purbalingga karena
larangan dari pihak Pemerintah Kabupaten Purbalingga ini sudah dipersiapkan
dikirim ke berbagai ajang festival film.
“Kami tidak mencari
kemenangan. Berkesempatan masuk finalis atau terseleksi saja bagi kami sudah
suatu kemenangan, karena artinya film itu ditonton dan diapresiasi
sebanyak-banyaknya orang,” ujar lelaki asli Purbalingga ini.
Film Dokumenter “Bupati
(Tak Pernah) Ingkar Janji” adalah tentang janji-janji pasangan Bupati dan Wakil
Bupati Heru-Kento yang dilontarkan saat kampanye tahun 2010. Setahun kemudian
film itu lahir dan diluncurkan saat ulang tahun Purbalingga pada Desember 2011.
Bupati dan Pemkab
Purbalingga bereaksi keras, sampai pada pemutaran kedua di Balai Desa Kradenan,
Kecamatan Mrebet, sejumlah gabungan aparat meminta pemutaran dihentikan. Sejak
saat itu, film yang digarap secara keroyokan oleh filmmaker pelajar dan
mahasiswa itu tidak pernah lagi diputar secara resmi di Purbalingga.
Sampai pada akhirnya film
itu banyak diminta untuk diputar dan menjadi pemantik diskusi di berbagai acara
di luar Purbalingga. Salah satunya di South to South (StoS) Film Festival Jakarta
pada Maret 2012. Bupati kembali bereaksi bahkan mengancam akan menyeret
pembuatnya ke meja hijau dengan tuduhan pencemaran nama baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar