20 Desember 2014

Membongkar Kasus Korupsi ala Pelajar


"Saya merasakan, selama ini tidak ada kepedulian pada perilaku korupsi di sekitar kita. Tapi setelah saya menonton sekumpulan film yang dibuat para pelajar Purbalingga, seperti ada harapan pada generasi sekarang," ungkap Enan, salah satu penonton saat diskusi.

Enan menjabarkan bagaimana dalam video citizen journalism pelajar mengungkapkan penyimpangan praktik parkir yang tidak sesuai dengan tarif. "Dengan cara kamera tersembunyi mampu mengungkap itu sekaligus menunjukan aturan tarif parkir yang ada di Perda," ujar pemuda Muhammadiyah Purbalingga ini.

Malam itu, Sabtu, 20 Desember 2014, Cinema Lovers Community (CLC) menggelar program Kado buat Kota Tercinta jilid 6 bertema "Bongkar!" berupa pemutaran film, diskusi, dan pentas musik di markas besarnya jalan Puring nomor 7 Purbalingga. Program tahunan ini dalam rangka ulang tahun kota Purbalingga yang ke-184.

Ada tujuh film yang diputar yang merupakan peserta, nominator, dan pemenang di Anti-Corruption Film Festival (ACFFest) 2014, yaitu "Ijolan" sutradara Eka Susilawati dari SMA 1 Purbalingga, "Sugeng Rawuh Pak Bupati" sutradara Eko Junianto dari SMPN 4 Satu Atap Karangmoncol, "Anda Lapor? Kami Diam!" sutradara Wildan Aji Saputra.

"Blak-Blakan" sutradara Yuli Octavia dari SMA Kutasari, "Purbalingga Kota Parkir" sutradara Tias Cahyaning Karomah dari SMA Karangreja, "Dilarang Berjalan di Trotoar!" sutradara Nugroho Budi Santosa, dan "Robohnya Sekolah Kami" sutradara Uli Retno Dewanti. Dua yang disebutkan terakhir berasal dari SMA Bukateja.

Berkesempatan hadir, Kepala Dinas Pendidikan Purbalingga Tri Gunawan, S.H., M.H., yang menanggapi tidak mengeluarkan surat rekomendasi pelajar untuk mewawancara Kepala TK Pembina Padamara yang roboh. "Pada dasarnya dirinya terbuka namun pihaknya terkendala aturan untuk menerbitkan surat rekomendasi," jelasnya.

Sebelumnya, saat diskusi, sutradara film "Robohnya Sekolah Kami" Uli Retno Dewanti menceritakan kesulitan dalam proses pembuatan film dokumenternya. Termasuk saat mewawancarai Kapolres Purbalingga yang tidak mendapatkan jawaban yang jelas soal robohnya atap gedung TK tersebut. "Tapi alhamdulillah, film kami bisa menjadi terbaik di ACFFest 2014," katanya.

Direktur CLC Purbalingga Bowo Leksono mengatakan, kembali mengangkat tema film-film antikorupsi pada gelaran program Kado buat Kota Tercinta kali ini. "Disamping ini pemutaran perdana di Purbalingga, kami ingin menunjukan pada Pemkab dan masyarakat, bahwa ada praktik tindak pidana korupsi yang berhasil kami tangkap dengan kamera," jelasnya.

Tidak ada komentar: