Film Pendek
"Selendang Lengger" sutradara Ela Nurwijayanti produksi Pak Dirman
Film ekstrakulikuler sinematografi SMA Rembang Purbalingga mendapat predikat Penyunting
Gambar Terbaik kategori pelajar pada Festival Film Yogyakarta (FFY) 2014.
Penganugerahan pemenang di
ajang festival film tingkat nasional yang merupakan rangkaian dari Pekan Film
Yogyakarta 2014 ini digelar pada Rabu malam, 12 November 2014 di Taman Budaya
Yogyakarta (TBY). Pegiat Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga mewakili Pak
Dirman Film menerima penghargaan tersebut.
Sementara itu, Pekan Film
Yogyakarta yang digagas Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta sudah
digelar sejak 8 hingga 12 November 2014 dengan beragam program yang di tawarkan
di komplek TBY. Selain Selandang Lengger ada enam nominasi lain kategori
pelajar, yaitu Harato, Kayu Rantai Terkunci, Piyek, Menggapai Impian Akhir,
Time is (not) Money, dan Ilham Adikku.
Film "Selendang
Lengger" yang diproduksi awal tahun 2014 ini berkisah tentang Kakek
Mustarja yang selalu dilarang anaknya, Sugito. Namun, Mustarja tetap tak
menuruti. Sugito kecewa, ditambah Giras, anaknya lebih memilih jejak sang
kakek. Selendang bagi Mustarja adalah simbol bagaimana ia tetap bersemangat
hidup dengan terus menari.
Menurut sutradara Ela
Nurwijayanti, dirinya merasa senang dengan penghargaan ini. Namun, ia pesimis
penghargaan ini mampu memberi semangat pada adik-adik kelas untuk terus
berkarya dengan baik. "Apalagi, saya dapat kabar CLC sudah tidak
mendampingi ekskul sinematografi di sekolah kami karena sudah digantikan orang
lain," ujar sutradara yang sekarang duduk di bangku kelas XII ini.
Sementara Direktur CLC
Bowo Leksono membenarkan hal tersebut. Pihaknya tidak pernah dihubungi pihak
SMA Rembang Purbalingga, baik secara formal maupun non-formal, untuk berhenti
sebagai fasilitator.
"Kami tentu tidak
masalah, karena keputusan siapa yang harus menjadi fasilitator sebuah ekskul
sinematografi itu menjadi hak pihak sekolah. Secara formal kami sudah tidak di
SMA Rembang, namun kami tidak berhenti mendampingi siswa-siswanya untuk terus belajar
film, karena itu CLC didirikan," tutur Bowo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar