Program Bioskop Rakyat
(Biora) Purbalingga berupa pemutaran film dan diskusi kembali digelar pada
Minggu, 24 Agustus 2014 jam 15.30 di Markas Besar (Mabes) Cinema Lovers
Community (CLC) Purbalingga, jalan Puring nomor 7 (belakang Lembaga
Pemasyarakatan) Purbalingga.
Penanggung jawab Biora
Canggih Setyawan mengatakan, program reguler yang digagas CLC Purbalingga kali
ini memutar film-film dokumenter produk Program Kikstart! dari In-Docs Jakarta.
"Ada tiga film yang akan diputar dan didiskusikan. Film-filmnya sederhana,
namun cukup dekat dengan para pembuatnya," katanya.
Ketiga film itu diproduksi
di luar Jawa, seperti "Serupa Tapi Tak Sama" sutradara Dewi Yanti
yang bercerita tentang anak-anak berkebutuhan khusus. Yana (8 tahun) terlahir
dengan down syndrome, namun ibunya tetap bersemangat mendidik Yana supaya ia
dapat tumbuh seperti anak-anak lainya.
Sementara film
"Tadulako Mild" berkisah tentang Fikar dan panitia Pelatihan
Jurnalistik yang mempunyai misi: Pelatihan harus sukses terlaksana. Mereka
mencoba mendekati PT. Djarum untuk mendapatkan bantuan dana. Mereka punya
harapan besar, karena PT. Djarum telah mengubah kampus mereka menjadi tempat
promosi produk-produk LA Lights. Berhasilkah mereka?
Untuk film "Gondrong
Dilarang Kuliah" membahas soal Adit yang meskipun berprestasi di bidang kesenian,
ia tetap dilarang berambut gondrong oleh kampusnya. Gara-gara rambut, Adit
mendapat banyak masalah; ia tidak bisa mengakses portal Universitas, namanya
tidak ada di daftar murid, bahkan ia terancam tidak bisa mengikuti ujian.
Bisakah Adit mempertahankan gaya rambut yang merupakan ekspresi dirinya itu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar