Jelang Hari Remaja
Internasional
Menjelang Hari Remaja
Internasional (International Youth Day) 2013 yang akan jatuh pada 12 Agustus
2013, puluhan pelajar dan remaja Purbalingga menyibukkan diri dengan memproduksi
video diary dengan tema besarnya “Catatan Remaja Indonesia (CARI)”.
Produksi video oleh remaja
di Purbalingga yang juga dilakukan ratusan remaja di seluruh Indonesia adalah
bagian dari program Jalan Remaja 1208 yang diprakarsai Yayasan Kampung Halaman
Yogyakarta.
Salah satu pembuat video,
Eli Antani, mengungkapkan ketertarikannya mempersiapkan peringatan Hari Remaja
Internasional dengan membuat video. “Sebagai remaja, kami dituntut peka
terhadap apa yang terjadi di sekitar kami. Caranya ya dengan menceritakan apa
yang terjadi di lingkungan kami yang kemudian dituangkan pada video,” tutur
siswi SMA Negeri Bobotsari ini.
Setelah melakukan
pencarian isu-isu seputar remaja langsung ke masing-masing komunitas di
Indonesia, tim Kampung Halaman menentukan lima tema video yaitu, Budaya dan
Media, Pendidikan dan Lapangan Pekerjaan, Konflik, Hak Asasi Manusia, dan
Lingkungan.
Di Purbalingga sendiri ada
tujuh komunitas remaja yang sedang memproduksi video diary tersebut, yaitu
Smega Movie SMK Negeri 1 Purbalingga yang memproduksi video tentang
ketidakberdayaan pengelola plasma bulu mata palsu terhadap buruh yang masih di
bawah umur, Kafiana Production SMK YPLP Perwira Purbalingga tentang hak asasi
perempuan terhadap sedikitnya fasilitas toilet di pabrik dengan ribuan jumlah
buruh perempuan, Papringan Pictures SMA Negeri Kutasari Purbalingga tentang
pencemaran air tanah warga di sekitar TPA Banjaran.
Sementara Pak Dirman Film
SMA Negeri Rembang Purbalingga membuat video tentang diskriminasi siswa jurusan
IPA dan IPS, Pedati Film SMK Negeri Rembang Purbalingga tentang sulitnya penanganan
persoalan sampah di Desa Sumampir, Kecamatan Rembang, Linglung Production SMA
Negeri Bobotsari tentang satu-satunya sekolah gratis di Purbalingga, serta Forkappi
Desa Gandasuli yang berkisah tentang seorang anak yang menjadi buruh tani
sementara cita-citanya menjadi seorang guru.
Salah satu pegiat Cinema
Lovers Community (CLC) Asep Triatno selaku fasilitator, menyatakan dukungannya
pada program Jalan Remaja. “Kami mendukung karena memberi kesempatan bagi
remaja di Purbalingga untuk menyuarakan sikap dan cara pandang mereka tentang
diri dan lingkungannya ke publik melalui media, yaitu video atau film,”
ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar