12 September 2015

Workshop Produksi Film SMA Rembang Purbalingga 2015


Setelah vakum selama setahun karena sesuatu hal, pihak SMA Rembang Purbalingga kembali mempercayai Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga untuk melakukan fasilitasi Pak Dirman Film ekstrakulikuler sinematografi.

Diawali program Workshop Produksi Film, bagi siswa baru kelas X dan siswa kelas XI selama dua hari, Jumat-Sabtu, 11-12 September 2014 di lingkungan sekolah. Workshop ini merupakan bagian dari pengenalan produksi film pendek sekaligus penjajagan awal minat dan kemampuan masing-masing anggota baru.

Kepala SMA Rembang Purwito, S.Pd., mengungkapkan sempat mendengar kevakuman CLC memfasilitasi ekstra sinematografi di SMA Rembang saat pindah tugas ke sekolah lain. "Sekarang saya kembali, karena itu CLC juga harus kembali membimbing anak-anak meraih prestasi," jelasnya saat membuka workshop.

Dalam workshop tersebut, dipelajari empat materi produksi film yaitu, teori dan praktek penulisan skenario, manajemen produksi, tata kamera, dan tata gambar atau editing. Usai workshop, sedikitnya menghasilkan tiga film pendek sederhana yang diproduksi di lingkungan sekolah.

Pengurus Ekskul Baru
Sebagaimana sudah menjadi program tahunan, saat workshop itulah diadakan pergantian pengurus. Meski sempat vakum setahun, setidaknya masih ada beberapa pengurus ekskul sinematografi SMA Rembang yang saat ini duduk di bangku kelas XII untuk memberi pertanggungjawaban kepengurusan.

"Sempat terjadi kekosongan kepengurusan, sehingga sebenarnya generasi kami tidak diwariskan bagaimana mengelola ekskul sinematografi. Namun kami menganggap bahwa ekskul ini penting untuk diteruskan," jelas ketua ekskul terpilih Reza Raenaldy Sutrimo yang duduk di bangku kelas XI.

Selain kelas XI, beberapa anggota yang sekarang kebanyakan dari kelas X juga menjadi pengurus ekskul. Belajar membuat film tidak melulu persoalan teknis, namun yang tidak kalah penting adalah belajar berorganisasi.

Menurut Direktur CLC Bowo Leksono, ekstrakulikuler sinematografi di SMA Rembang merupakan kegiatan ekstra sinema pertama di Purbalingga yang berdiri secara formal pada 2010. "Kekosongan ekskul ini bukan dalam arti kekosongan dalam berkarya. Pelajar SMA Rembang tetap berkarya namun tahun lalu bukan atas nama sekolah," jelasnya.

Tidak ada komentar: