Sekitar 10 pelajar jurusan
Multimedia SMK Karangganyam Kebumen sedang Praktek Kerja Industri (Prakerin) di
Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga. Salah satu tempat menarik yang tak
luput dikunjungi yaitu Alun-Alun Purbalingga yang jaraknya memang hanya
beberapa ratus meter dari markas CLC.
"Ada yang lucu,
setiap kali kami ke alun-alun, membayar parkir tidak pernah ada kembalian.
Padahal di seputaran alun-alun ada beberapa plang yang menyebutkan retribusi parkir
untuk sepeda motor 500 rupiah," ungkap Parno Ridho Saputro, salah satu
siswa Prakerin.
Dari situlah, Ridho dan
teman-temannya bersepakat memfilmkan praktek penyimpangan parkir di Purbalingga
dalam bentuk iklan layanan masyarakat (ILM) karena ternyata penyimpangan ini
sudah berjalan lama di hampir semua lokasi parkir di Purbalingga.
Pada Sabtu, 14 Februari
2015, dengan fasilitasi dari CLC Purbalingga, siswa Prakerin memproduksi ILM
berjudul "Ora Jujul lan Ora Jujur" (Tidak Ada Kembalian dan Tidak
Jujur) yang mengambil lokasi di salah satu sudut Alun-Alun Purbalingga.
Iklan layanan ini
bercerita tentang seorang petugas resmi parkir di alun-alun yang tidak jujur
dengan menjawab tidak ada recehan ketika ditanya warga yang habis parkir sepeda
motor. Saat petugas parkir memasukan uang ke dalam tas pinggangnya, tiba-tiba
uang recehan jatuh ke jalanan.
Menurut sutradara Fahrizal
Rohman Muqirom, ia dan teman-temannya berusaha membuat produk film dari
pengalaman mereka sendiri yang juga pengalaman orang lain. "Ini sesuai
dengan teori yang kami terima dari Prakerin, memfilmkan sesuatu yang dekat
dengan masyarakat," tuturnya.
Keberadaan plang tarif
retribusi parkir di tepi jalan umum berdasarkan perda Kabupaten Purbalingga
belumlah lama. Dipasang setelah adanya video citizen journalism berjudul
"Purbalingga Kota Parkir" yang dibuat oleh pelajar SMA Karangreja
Purbalingga yang sempat menjadi nominasi di ajang Anti-Corruption Film Festival
(ACFFest) 2014 lalu.
Direktur CLC Purbalingga
Bowo Leksono mengatakan, siswa Prakerin tidak hanya belajar teknik membuat
iklan layanan masyarakat sebagai salah satu produk dalam Prakerin. "Tapi
bagaimana membuat iklan yang juga mempunyai pesan kuat bagi masyarakat, bahwa
praktek-praktek penyimpangan tarif parkir itu merugikan masyarakat dan harus
dilawan," tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar