01 Februari 2015

Workshop Produksi Film SMK Kaligondang Purbalingga


Di salah satu pojok sekolah, sekelompok pelajar bergerombol. Seorang diantara mereka aktif mengatur dua temannya untuk beradu akting. Sementara yang lainnya sibuk dengan tugas masing-masing.

“Setelah menonton dibalik layar pembuatan film-film pendek pelajar Purbalingga, saya membayangkan membuat film itu tidak gampang. Tapi justru membuat saya semakin penasaran,” ungkap Anggita Safitriani, siswi kelas X jurusan Multimedia yang bertugas selaku sutradara.

Selama dua hari, Sabtu-Minggu, 31 Januari-1 Februari 2015, Anggita dan teman-temannya yang tergabung dalam ekstrakulikuler sinematografi SMK Kaligondang Purbalingga mengikuti Workshop Produksi Film di lingkungan sekolahnya.

Workshop menghadirkan Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga sebagai fasilitator. Materi teori dan praktek berupa penulisan skenario, manajemen produksi, tata kamera, dan tata gambar atau editing diberikan pada pelajar yang ingin mendapatkan tambahan pengetahuan tentang produksi film.

Menurut guru pembina ekskul sinema Yudhi Fiansyah, ada minat yang baik dari siswa untuk belajar film ditambah fasilitas yang cukup dari sekolah merupakan modal adanya ekskul fim. “Sebagai sekolah yang belum lama berdiri, tentu tidak ingin ketinggalan soal kegiatan perfilman dengan sekolah-sekolah lain di Purbalingga,” ujar guru pengampu pelajaran Multimedia yang sebelumnya menjadi pembina ekskul sinema di SMA Kutasari Purbalingga.

Hari pertama workshop, dimulai pada sore hari dengan membekali peserta yang sudah dibagi sesuai dengan minatnya dengan materi teori. Sementara hari kedua, peserta menerapkannya pada praktik produksi film hingga beberapa film pendek siap disaksikan.

Pegiat CLC Nur Muhammad Iskandar mengatakan, ada banyak SMK dengan jurusan Multimedia di Purbalingga dan Banyumas Raya, namun belum banyak yang tertarik dengan minat khusus dunia perfilman.  “Kegiatan workshop produksi film penting digelar bagi kalangan pelajar agar mereka tidak hanya mengenal namun memancing minat dunia film,” tutur mahasiswa program studi Televisi dan Film ISI Solo.

Tidak ada komentar: