Sore itu, Minggu, 24
Agustus 2014, di Markas Besar (Mabes) Cinema Lovers Community (CLC)
Purbalingga, para penikmat film di Purbalingga dan sekitarnya disuguhi tontonan
dokumenter yang ringan namun tetap tidak kehilangan kualitas pada Program
Bioskop Rakyat (Biora).
Program pemutaran film
reguler dari CLC digelar dengan memutar dan mendiskusikan film-film dokumenter
pendek hasil workshop Kikstart! dari In-Docs Jakarta. Film-film yang diputar
antara lain; "Serupa Tapi Tak Sama" sutradara Dewi Yanti,
"Tadulako Mild" sutradara Nur Soima Ulfa, dan "Gondrong Dilarang
Kuliah" sutradara Yose Hendra.
Ade Pangestu, salah satu
penonton, mengatakan In-Docs sebagai penyelenggara workshop dinilai cukup
membantu pembuat film di daerah dalam mewujudkan cita-citanya membuat film.
"Bagi saya yang selalu merasa masih awam dalam membuat film, tentu ingin
program workshop produksi film semacam ini bisa mapir di wilayah Banyumas
Raya," tutur siswa SMK Bawang Banjarnegara ini.
Tiga film dokumenter
pendek yang diputar dan diapresiasi anak-anak muda Purbalingga dan sekitarnya
itu memang merupakan hasil workshop di luar pulau Jawa, yaitu di Palu dan
Sumatera Barat. Banyak macam persoalan yang menarik untuk difilmkan.
Penonton lain, Tria
Nuraini sangat terkesan dengan film bertajuk "Serupa Tapi Tak Sama". Bagi
Tria, butuh cara tertentu pembuat film dalam mengambil gambar anak berkebutuhan
khusus dan bagimana kerelaan orang tua mereka dalam berbagi pengalaman.
"Dalam film ini, endingnya yang penting dan penuh pesan," ujar siswi
SMK 1 Purbalingga.
Penanggung Jawab Biora
Canggih Setyawan mengatakan, program reguler Biora sebulan sekali ini tidak
hanya mengajak penonton mengapresiasi film tapi juga saling bertukar pikiran
dengan sesama penonton lewat diskusi. "Sedikit atau banyak penonton tidak
berpengaruh pada program yang kami gelar. Menonton film harus dibudayakan di
sebuah kota yang sudah dikenal sebagai basis pembuat film," jelasnya.
Selain menggelar pemutaran
film reguler terbuka dan gratis untuk umum, keberadaan Perpustakaan Film dan
Buku Jaringan Kerja Film Banyumas (JKFB) juga terbuka bagi siapa saja untuk
mengaksesnya. Disamping itu, siapa pun juga boleh datang ke Mabes CLC untuk
menonton film-film yang tersedia untuk referensi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar