10 Februari 2013

Akulturasi Budaya Cina-Betawi



Pemutaran Film Bioskop Rakyat #6

Agama dan budaya seperti tak bisa dipisahkan. Satu sama lain saling terkait, saling mempengaruhi. Terjadi selama bertahun-tahun, dimana pun dan kapan pun agama dan budaya itu berada.

Sebuah film dokumenter panjang bertajuk “Naga yang Berjalan di Atas Air” produksi Forum Lenteng Jakarta dan Komunitas Djuanda Tangerang Selatan menghiasi program Bioskop Rakyat (Biora) Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga pada Sabtu malam, 9 Februari 2013 jam 19.30 dan Minggu sore, 10 Februari 2013 jam 15.30 di markas besar CLC jalan Puring nomor 7 Purbalingga.

Film yang merupakan hasil penyutradaraan oleh Otty Widasari dan Komunitas Djuanda ini merupakan cerita kecil dari perbatasan kota Tangerang dan Kabupaten Bogor, di mana hiduplah Kang Sui Liong, sang penjaga kuil, bersama istri dan anak-anaknya.

Zaman berganti. Kang Sui Liong menjadi saksi kejayaan kaum Cina Benteng yang hidup dari hilir di Tangerang ke hulu di Bogor, hingga proses asimilasi menghitamkan kulit mereka. Di kala hari telah senja, Kang Sui Liong duduk termangu di persimpangan jalan, bertanya pada dirinya sendiri, akan di bawa ke mana tradisi warisan leluhur ini kelak.

Salah satu penonton Putri Yuliasari berkomentar, ia sempat bingung menangkap makna dan maksud di beberapa adegan film berdurasi 115 menit ini. “Namun saya seperti dibawa ke kultur Cina yang kental yang penuh kesederhanaan dan itu ada di Indonesia,” ungkap siswi SMK Widya Manggala Purbalingga saat ngobrol usai pemutaran.

Sementara penonton lain Agus Purnomo menebak film yang telah ditontonnya itu dibuat dengan ketelatenan dan kesabaran. “Terlihat dari gambar-gambar yang ditampilkan. Bukan hal-hal yang berat yang terungkap dari narasumber tapi maksud yang terkandung cukup dalam,” ujar mahasiswa ini.

Selain dalam rangka Tahun Baru Imlek, pemutaran film Biora ini juga bagian dari program distribusi Forum Lenteng “DVD Untuk Semua” yang bekerjasama dengan CLC Purbalingga. Program ini sekaligus untuk kepentingan pembelajaran dan pengembangan organisasi.

Tidak ada komentar: