Pemutaran Film Bioskop
Rakyat #6
Agama dan budaya seperti
tak bisa dipisahkan. Satu sama lain saling terkait, saling mempengaruhi. Terjadi
selama bertahun-tahun, dimana pun dan kapan pun agama dan budaya itu berada.
Sebuah film dokumenter
panjang bertajuk “Naga yang Berjalan di Atas Air” produksi Forum Lenteng
Jakarta dan Komunitas Djuanda Tangerang Selatan menghiasi program Bioskop
Rakyat (Biora) Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga pada Sabtu malam, 9
Februari 2013 jam 19.30 dan Minggu sore, 10 Februari 2013 jam 15.30 di markas
besar CLC jalan Puring nomor 7 Purbalingga.
Film yang merupakan hasil
penyutradaraan oleh Otty Widasari dan Komunitas Djuanda ini merupakan cerita
kecil dari perbatasan kota Tangerang dan Kabupaten Bogor, di mana hiduplah Kang
Sui Liong, sang penjaga kuil, bersama istri dan anak-anaknya.
Zaman berganti. Kang Sui
Liong menjadi saksi kejayaan kaum Cina Benteng yang hidup dari hilir di
Tangerang ke hulu di Bogor, hingga proses asimilasi menghitamkan kulit mereka. Di
kala hari telah senja, Kang Sui Liong duduk termangu di persimpangan jalan,
bertanya pada dirinya sendiri, akan di bawa ke mana tradisi warisan leluhur ini
kelak.
Salah satu penonton Putri
Yuliasari berkomentar, ia sempat bingung menangkap makna dan maksud di beberapa
adegan film berdurasi 115 menit ini. “Namun saya seperti dibawa ke kultur Cina
yang kental yang penuh kesederhanaan dan itu ada di Indonesia,” ungkap siswi
SMK Widya Manggala Purbalingga saat ngobrol usai pemutaran.
Sementara penonton lain
Agus Purnomo menebak film yang telah ditontonnya itu dibuat dengan ketelatenan
dan kesabaran. “Terlihat dari gambar-gambar yang ditampilkan. Bukan hal-hal
yang berat yang terungkap dari narasumber tapi maksud yang terkandung cukup
dalam,” ujar mahasiswa ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar