02 September 2012

Workshop Produksi Film SMAN 1 Rembang Purbalingga



Sekitar pukul 04.00 dini hari, para pelajar itu dibangunkan. Lepas sholat Subuh, mereka sudah berada di lokasi suting di seputaran sekolah untuk menyiapkan satu adegan film fiksi yang sudah dipersiapkan sehari sebelumnya.

“Memproduksi film itu harus dengan disiplin waktu. Karena bila bermalas-malasan, jadwal suting film pendek yang seharusnya tiga hari bisa molor hingga lima hari. Kita yang akan rugi sendiri,” tegas Manager Cinema Lovers Community (CLC) Nanki Nirmanto di depan para pelajar.

Kali ini, giliran Pak Dirman Film ekstrakulikuler sinematografi SMA Negeri 1 Rembang Purbalingga yang menggelar workshop produksi film selama dua hari dari 1-2 September 20012 dengan fasilitator CLC Purbalingga.

Materi berupa teori dan praktik dasar-dasar film seperti penulisan skenario, manajemen produksi, tata kamera, dan tata gambar (editing) disuguhkan kepada para pelajar baik anggota lama maupun anggota baru ekskul sinematografi.

Pergantian Pengurus
Penyelenggaraan workshop produksi film ini sekaligus menjadi momen pergantian pengurus ekskul sinematografi. Pengurus lama yang sebagian besar sudah menginjak kelas XII harus mengurangi kegiatan non-akademisi untuk berkonsentrasi ke ujian nasional.

“Belajar film itu tidak semata belajar teknis. Kita juga berkesempatan belajar berorganisasi dan manajemen di dalamnya. Karena dalam produksi sebuah film juga dibutuhkan manajemen yang tidak kalah penting dari persoalan teknis,” ujar Astri Rakhma Adisti, ketua lama ekskul sinematografi.

Sementara menurut ketua terpilih, Rendi Saefudin, menjadi pengurus ekskul meskipun hanya tingkat sekolah, tidak boleh dianggap remeh. “Kami harus menyiapkan dan melaksanakan program-program yang disusun dan disepakati bersama terkait dengan dunia pefilman,” jelas siswa kelas XI IPS ini.

Bakal keberadaan ekstrakulikuler sinematografi di sekolah dimana Jenderal Besar Sudirman ini dilahirkan sudah ada sejak 2010 silam. Selama setahun, beberapa guru dan pelajar berproses hingga setahun kemudian diakui sekolah secara resmi menjadi salah satu ekskul.

Sedikitnya dalam setahun kepengurusan, menghasilkan dua karya film pendek jenis fiksi dan dokumenter. Karya film pendek dari SMAN 1 Rembang itu pun kerap berlangganan memenangkan berbagai festival film.

Tidak ada komentar: