07 Agustus 2012

Remaja Banyumas Raya Peringati Hari Remaja Internasional

Remaja di sejumlah wilayah Banyumas Raya berencana menggelar Bioskop Remaja gerakan “Jalan Remaja 1208” lima titik di Banyumas Raya. Kegiatan yang merupakan refleksi Hari Remaja Internasional 12 Agustus 2012 ini berupa pemutaran film dan diskusi serentak 66 titik pemutaran di 22 provinsi Indonesia pada tanggal tersebut. Kelima titik pemutaran film adalah di Taman Belajar Multimedia (TBM) Sangkanparan, Perum Sidanegara Indah Blok 18 No. 669 Cilacap pada jam 10.00 yang diselenggarakan Sangkanparan Cilacap, Balai Desa Keramat, Kembaran, Banyumas jam 15.30, yang diselenggarakan Giant Community Desa Kramat. Sementara di titik Purbalingga yaitu di Balai Desa Gandasuli, Bobotsari jam 15.30 yang diselenggarakan Forum Komunikasi Pemuda Pemudi Gandasuli (FORKAPPI) Desa Gandasuli, Balai Desa Sumampir, Rembang jam 15.30 yang diselenggarakan Pak Dirman Film SMAN 1 Rembang, dan di lapangan Basket SMAN 1 Kutasari jam 01.00 dengan penyelenggara Papringan Pictures SMAN 1 Kutasari. Program yang diprakarsai Yayasan Kampung Halaman Yogyakarta ini merupakan program tahunan dengan beragam rangkaian acara. Tahun ini, Jalan Remaja bertema “Made in Indonesia” sebagai persoalan identitas (diri/kelompok) dan kebangsaan yang disepakati menjadi kegelisahan bersama para remaja. Pemutaran dan Diskusi Video Diary Pada peringatan Hari Remaja Internasional kali ini, akan diputar 34 karya video diary oleh 177 pembuat video dari 28 kelompok/komunitas di 11 provinsi. Empat video diantaranya berasal dari Banyumas Raya yang turut berpartisipasi dalam produksi. Keempat video tersebut adalah “Sexy tak Harus Luar Negeri” Papringan Pictures SMAN 1 Kutasari Purbalingga, “Pasar Badog” Pak Dirman Film SMAN 1 Rembang Purbalingga, “Tahukah Kamu Tahu di Desaku?” Forum Komunikasi Pemuda Pemudi Gandasuli (FORKAPPI) Desa Gandasuli, Bobotsari, Purbalingga, dan “Masih Terjaga” Giant Community Desa Kramat, Kembaran, Banyumas. Menurut Melvyta Dirgiana Putri, dirinya terlibat dalam produksi video diary sekaligus pemutarannya karena ingin berpartisipasi dalam memperingati Hari Remaja Internasional. “Sebagai remaja, kami ingin berbagi dengan cara kami. Ingin berbagi apa yang ada di daerah kami dan ingin mengetahui apa yang ada di daerah lain lewat video,” ujar pelajar kelas XI SMAN 1 Kutasari, Purbalingga ini. Produksi, pemutaran, serta diskusi video diary di wilayah Banyumas Raya ini mendapat dukungan penuh dari Sangkanparan Cilacap, Nayaka Production, Cinema Lovers Community (CLC) Purbalinga, serta Perpustakaan Film dan Buku Jaringan Kerja Film Banyumas (JKFB). Dwi Astuti mengatakan, salah satu cara menekan angka kenakalan remaja adalah dengan memfasilitasi dan memperbanyak kegiatan positif bagi mereka. “Meminimalisir kenakalan remaja tidak akan mempan dengan himbauan dan anjuran. Remaja harus diberi ruang dan diajak kreatif, itu kuncinya,” ungkap pengurus Perpustakaan Film dan Buku JKFB ini.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

?