03 Februari 2008

”Peronika” Film Indie Citarasa Purbalingga

Bandung-Jika biasanya nama Veronica dituliskan ’Veronica’ maka untuk Purbalingga menjadi? ’Peronika’. ”Peronika”, itulah judul film yang menyabet dua penghargaan sekaligus yaitu aktor terbaik dan sutradara terbaik dalam Ganesha Film Festival (Ganffest) yang berakhir Sabtu, (2/2/2008).

”Peronika, mengambil setting di Purbalingga dengan menonjolkan ciri khas Purbalingga atau Banyumas. Mengangkat budaya Banyumas terutama tata bahasa, dari mulai setting, pemain sampai persoalan-persoalan yang diangkat bersifat lokal,” tutur sutradara film ”Peronika” Bowo Leksono kepada detikBandung.

Menurut Bowo, karakter film dan pemain tidak harus selalu berkiblat ke Jakarta. Kalau seperti itu larinya akan ke sinetron. Maka, akan membunuh kreativitas. Film ini mengisahkan munculnya masalah dalam sebuah keluarga yang melibatkan pihak ketiga. Seseorang bernama Peronika dituduh sebagai pembawa masalah.

Alurnya akan membawa pada kondisi sosial dimana kegagapan teknologi telepon genggam yang bisa terjadi pada siapa pun menjadi poinnya. Digabungkan dengan unsur politis dan budaya, yang dipresentasikan dengan dialog-dialog orang urban.

Sejumlah penghargaan dari festival-festival film indie sudah didapatkan ”Peronika” antara lain di Festival Film Eropa di Jakarta, Festival Film Indonesia (FFI) 2004, Sulasfifest 2005, dan Global Indie Film Festival (GIFF) 2005. (ema nur arifah-detikBandung-3 Februari 2008)

1 komentar:

Anonim mengatakan...

asaalam
kami dari racana soedirman unsoed
rencana kita mau ngadain Temu Karya Pramuka Penegak se Barlingmascakeb 15 Maret 2009
di salah satu kegiatan lomba kita mengadakan lomba pembuatan film tentang Say No to Drugs and Stop HIV/AIDS kira-kira bisa berpartisipasi menjadi juri tidak?/prosedurnya gmna?trus hub ke no mana?ni no saya 085640270157 di tunggu ya?