22 Maret 2015

Produksi Fiksi SMA 2 Purbalingga 2015

Guntur digambarkan sebagai anak yang malas sekolah, namun ia rajin membantu orang tuanya. Terbukti, ketika bapaknya menyuruh Guntur membelikan perangkat komputer yang rusak, ia langsung mengiyakan. Meskipun apa yang dibutuhkan bapaknya, berbeda dengan yang dihadirkan Guntur.

Demikian ringkasan cerita film pendek "Intel-Intelan" yang diproduksi Brankas Film SMA 2 Purbalingga. Produksi film dibawah naungan ekstrakulikuler Teater Brankas ini selama sehari pada 22 Maret 2014 berlokasi di seputaran Kelurahan Bancar, Kecamatan Purbalingga, Purbalingga.

"Salah satu program tahunan Teater Brankas itu memproduksi film pendek. Produksi ini sudah berlangsung dari tahun 2007 dan tahun ini, kepengurusan kami mencoba melanjutkan tradisi itu," ujar Afra Putri Shofura, sutradara yang juga sebagai ketua Teater Brankas.

Menurut Afra, yang juga sebagai penulis skenario, ia membuat cerita dari referensi film-film pendek yang dibuat kakak kelasnya. "Disamping film-film pendek pelajar Purbalingga pada umumnya, namun saya berusaha fokus mempelajari karakter film-film dari sekolah kami," jelas siswi kelas XI ini.

Dari awal, Brankas Film tidak banyak mengalami kesulitan soal talen atau pemain film. Hal ini dikarenakan, basic ekskul mereka adalah seni peran. Pemain film tinggal mengambil dari teman-teman sendiri.

Yusuf Nur Hidayat mengatakan, meskipun baru pertama kali bermain film, ia tidak begitu merasa gerogi. "Mungkin karena mental saya sudah dilatih lewat teater, jadi akting di depan kamera dan ditonton kru terasa biasa," ungkap siswa kelas X yang bertindak sebagai tokoh Guntur.


Meskipun dukungan pihak sekolah tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, film pendek yang saat ini sedang memasuki paskaproduksi, sengaja dibuat untuk dikirim ke Festival Film Purbalingga (FFP) 2015 dalam program kompetisi pelajar Banyumas Raya.

Tidak ada komentar: