Belasan tahun, Pemerintah Kabupaten Purbalingga melakukan
pembiaran terhadap pencemaran yang terjadi di desa seputar Tempat Pembuangan
Akhir (TPA) Banjaran. Pemberian kompensasi dianggap
bukan sebuah solusi, karena tidak pernah dilakukan pengelolaan sampah dengan baik di TPA itu.
“Kasus
TPA Banjaran merupakan salah satu 'bom
waktu' dari banyak kasus di Purbalingga
yang suatu saat akan meledak,” tutur Direktur Cinema Lovers Community (CLC)
Purbalingga Bowo Leksono saat pemutaran dan diskusi “Video Activism” South to
South (StoS) Film Festival 2014 di Goethe Haus, Pusat Kebudayaan Jerman
Jakarta, Senin, 17 Maret 2014 jsam 15.00.
Bowo yang juga sutradara
film Banjaran Menolak Sampah! melanjutkan, terbukti beberapa hari lalu, warga
Desa Banjaran, akibat kekesalan yang memuncak selama lebih dari 20 tahun,
akhirnya turun ke jalan, memblokir TPA Banjaran.
Selain dari CLC
Purbalingga, pembicara lain yaitu Chu Kim Duc dari Hanoi Doclab Vietnam dan
Berliana Dasa dari Plan Internasional dengan moderator Windu Jusuf dari Cinema
Poetica. Sebagai pemantik diskusi, sempat diputar film “Aim het pao hit kuan ma
hit bale tek senat hau honis”, “Hai Ly”, dan “Banjaran Menolak Sampah!”.
Para pembicara saling
mengabarkan bagaimana video atau film sebagai sebuah media untuk mendampingi
rakyat dalam menangkap serta mencari solusi persoalan-persoalan yang ada di
sekitar mereka.
Direktur Program StoS Film
Festival 2014 Dimas Jayasrana mengatakan tahun ini StoS Film Festival sengaja menyuguhkan
diskusi video activism. “Tujuannya agar para pelaku-pelakunya mampu menjabarkan
pengalaman perekaman sebagai tindakan aktivits sosial di lingkungannya kepada
publik,” ungkapnya.
Film Banjaran Menolak
Sampah! yang diproduksi CLC Purbalingga adalah salah satu contoh konkret
bagaimana film mampu mengadvokasi dan mempengaruhi warga untuk sadar membela
hak-haknya.
Di hari terakhir festival,
Selasa, 18 Maret 2014, film Banjaran Menolak Sampah! hendak diputar kembali
bersama dua film lain, yaitu Law Motion dari Indeks Masyarakat Sipil PSHK,
YAPIKKA dan Mereka yang Melampaui Waktu sutradara Darwin Nugraha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar