Pemutaran Bioskop Rakyat
#5
Calon mempelai laki-laki
menggandeng calon istrinya keluar dari ruang pejabat Kantor Urusan Agama (KUA).
Mereka berdebat di luar tentang biaya pernikahan. Meskipun sudah jelas tertera
di dinding KUA, biaya pernikahan hanya Rp 35 ribu, namun petugas tetap menuntut
biaya hingga Rp 700 ribu.
Petugas sempat menurunkan
tarif menikah di KUA hingga menjadi Rp 600 ribu, namun masih dinilai mahal oleh
calon mempelai laki-laki. Sementara mempelai perempuan menilai tidak mau ribet
dengan urusan administrasi itu.
Itulah cuplikan film fiksi
pendek bertajuk “Penghulu” yang diproduksi Forum Film Pelajar Bandung (F2PB)
dan Salman Films pada program pemutaran Bioskop Rakyat (Biora) Cinema Lovers
Community (CLC) Sabtu malam, 2 Februari 2013 jam 19.30 dan Minggu sore, 3
Februari 2013 jam 15.30 di Mabes CLC jalan Puring nomor 7 Purbalingga.
Film kedua berjudul “Ben”.
Film ini bercerita tentang seorang remaja SMA bernama Ben yang ingin membantu
adiknya membayar uang SPP. Ben terpaksa membongkar ruang TU sekolah untuk
mendapatkan bukti korupsi Kepseknya, yang kemudian dijual ke wartawan yang
menjanjikan sejumlah uang. Namun rencana Ben tidak berjalan mulus karena begitu
banyak masalah yang harus dia hadapi hari itu.
Usai pemutaran film
dibukalah sesi diskusi. Salah satu penonton Okta Berna Ratungga mengatakan film
“Penghulu” menarik karena persoalan korupsi di lembaga KUA sedang marak
diperbincangkan masyarakat. “Tapi saya tidak menemukan konflik yang spesifik.
Permasalahan yang ada dalam film sudah bisa ditebak,” tutur siswa yang masih
duduk di bangku kelas X jurusan Teknik Komputer Jaringan SMK YPLP Perwira
Purbalingga.
Penonton lain, Awan Esa
mengomentari film “Ben” bahwa film berdurasi satu jam ini tidak sekedar berisi
cerita orang miskin yang kesulitan bersekolah. “Menampilkan pula bagaimana
perjuangan tokoh utama dalam membongkar kasus korupsi di sekolahnya,” ujarnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar