Film yang baik adalah film
dengan isi cerita dan pesan yang baik serta didukung teknis penyajian yang baik
pula. Itulah kesimpulan dari workshop produksi film pendek Sabuk Cinema
ekstrakulikuler sinematografi SMA Negeri 1 Bukateja Purbalingga.
Selama dua hari, 6-7
Oktober 2012, ekskul yang tergolong baru ini menggelar workshop di lingkungan
sekolah mereka. Dengan fasilitator Cinema Lovers Community (CLC), para pelajar
tak hanya dikenalkan teknis-teknis produksi film pendek tapi juga bagaimana tahapan
menulis cerita hingga menjadi sebuah skenario film.
“Saya biasanya menulis
cerpen dan beberapa kali naskah drama untuk tugas sekolah. Tapi saat belajar
menulis skenario film, agak berbeda karena harus membayangkan dengan lebih
detil adegan-adegannya,” ungkap Mei Erawati, siswi berparas manis yang masih
duduk di kelas X ini.
Dibutuhkan para pelajar
yang mempunyai referensi bacaan kuat dan pengamalan menonton film-film pendek
sebanyak-banyaknya. Selain itu, kepekaan terhadap lingkungan sekitar dibutuhkan
agar pelajar mampu menyuguhkan cerita sederhana dan dekat dengan kehidupan
mereka.
Ekskul Baru
Kegiatan perfilman di SMAN
1 Bukateja Purbalingga sudah ada setahun silam. Baru tahun pelajaran ini secara
resmi menjadi ekstrakulikuler sinematografi. Sebelumnya, masih digabung dengan
ekskul sastra di sekolah itu.
Pembina ekskul
sinematografi Meinur Diana Irawati, S.Pd mengatakan sekolah mendukung
berdirinya ekskul yang sebelumnya bergabung dengan ekskul sastra. “Kami juga
tidak mau ketinggalan dengan sekolah-sekolah lain yang sudah lebih dulu
memiliki kegiatan perfilman untuk wadah kreasi dan ekspresi siswa,” ujar guru
pengampu mata pelajaran ekonomi ini.
Selama setahun berproses, para
pelajar di SMA itu telah melahirkan satu karya film pendek fiksi berjudul “Jono
Berlari”. Film berdurasi sekitar 7 menit itu sempat menyabet predikat film
fiksi terbaik Festival Film Pelajar Indonesia 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar