21 Februari 2010

Sawah Artha Film Nominator Ide Film Pendek Ganffest 2010


PURBALINGGA – Setelah masuk dalam 15 besar film terseleksi Ganesha Film Festival (Ganffest) 2010, Sawah Artha film yang merupakan tim produksi dari SMP N Satu Atap Tunjungmuli Karangmoncol, juga berhasil masuk dalam nominasi lima ide film pendek terbaik dalam kompetisi tersebut.

Kepastian tersebut diungkapkan salah satu guru yang juga Pembina ekstrakurikuler film, Aris Prasetyo. Dalam festival tersebut, dia mengatakan semua tim produksi yang berhasil lolos dalam 15 tim official selection diberi kesempatan untuk membuat ide film pendek baru.

Ide film baru tersebut, kemudian dijurikan pada kompetisi tahap kedua. Setelah melalui proses penjurian, lanjutnya, didapat lima ide terbaik. “Nantinya setiap ide tersebut akan dipresentasikan dalam Ganffest. Ide yang terbaik akan dibuatkan filmnya dengan didampingi komunitas Kineruku dan Sembilan Matahari dari Bandung,” katanya, kemarin.

Dia juga mengungkapkan ide film pendek terbaik yang diproduksi akan dibiayai sekitar Rp 20 juta. Ide cerita yang dikirim dalam festival tersebut, jelasnya, menceritakan tentang kisah kerendahan hati seorang anak sekolah dalam sebuah keluarga sederhana. “Ide cerita yang masuk dalam nominasi tersebut sebenarnya bertemakan ‘beauty’,” paparnya.

Workshop
Selain itu, tim dari SMP N 4 Satu Atap Tunjungmuli berencana akan menghadiri festival tersebut dengan mengirimkan dua perwakilan dan dua guru pembimbing. Dalam kesempatan tersebut, mereka dijadwalkan akan mengikuti workshop penulisan ide dan penyutradaraan. “Kami mendapat bantuan dari JKFB (Jaringan Kerja Film Banyumas-red) dan pemkab untuk menghadiri kegiatan festival,” katanya.

Salah satu pegiat di Jaringan Kerja Film Banyumas (JKFB) Bowo Leksono, bantuan tersebut merupakan salah satu usaha JKFB dalam mengakomodasi kepentingan perkembangan film di Banyumas Raya. “Bantuan yang kami berikan tidak seberapa, namun ini menjadi salah satu usaha kami untuk teman-teman supaya bisa merasakan film mereka diapresiasi di luar sana. Sebab selama ini mereka hanya tahu dari berita media,” ungkapnya, kemarin.

Sementara itu, dari ajang V Film Festival yang akan berlangsung April 2010, empat film karya sutradara dari Banyumas Raya, “Bumi Masih Berputar”, “Tasmini”, “Baju Buat Kakek”, dan “Kopdar”, dipastikan diputar dalam kegiatan tersebut. Kepastian tersebut menurut Bowo, sudah 100 persen. “Akan tetapi, film-film tersebut harus dilengkapi dulu dengan subtitle berbahasa Inggris,” katanya.

Festival yang memasuki tahun kedua ini, jelasnya, akan menampilkan berbagai film perempuan internasional. Dalam ajang tersebut, masyarakat luas dapat menikmati karya sineas perempuan dari seluruh dunia, yang bertutur dan bercerita tentang dan untuk perempuan. *Chandra Iswinarno, Suara Merdeka, 19 Februari 2010

Tidak ada komentar: