13 Desember 2009

CLC Purbalingga Berbagi dengan Komunitas Film Banjarnegara


BANJARNEGARA-Guna menghilangkan patokan-patokan ideal dalam penciptaan film, Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga berbagi pengalaman dengan komunitas film indie yang ada di Banjarnegara.

Pembuatan film indie perlu membebaskan ide. Keluar dari batasan-batasan perfilman yang umum. Demikian pernyataan Bowo Leksono dari CLC Purbalingga dalam diskusi film pendek di Sanggar Seni Pintu Kosong Sokanandi, Banjarnegara, Minggu (29/11).

Menurut Bowo, karakteristik film pendek berbeda dengan film pada umumnya. Film pendek tidak menonjolkan makna tertentu. “Film pendek justru lebih dinamis pada orisinalitas ide, teknik produksi dan tampilan visual. Kunci penciptaan film pendek bebaskan ide,” katanya.

Film pendek, urainya, menampilkan persepsi subyektif sang kreator terhadap dunia. Ada yang paradoksial, absurd, politis, bahkan mengandung unsur mistis. Namun demikian, komunitas film pendek juga harus bisa bersikap kritis dengan mengangkat fenomena yang ada, syukur jika bisa menjadi bagian yang mengkritisi pemerintah.

Selain itu, dalam diskusi tersebut juga muncul berbagai gagasan terkait pentingnya pembentukan forum yang mewadahi beberapa komunitas film yang ada di Banjarnegara. (Oel-Radar Banyumas, Senin Pahing, 30 November 2009)

Tidak ada komentar: