09 September 2008

Dua Program Pemutaran Film CLC di Bulan Suci

Dua program pemutaran film dari Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga akan hadir sekaligus menghiasi damainya bulan Ramadhan. Bamboe Shocking Film (BSF) dan Buka Mata! Buka Telinga! Buka Puasa!.

Program bulanan BSF hendak digelar pada Sabtu, 13 September 2008, pukul 20.00 WIB, di cafe Bamboe, Jl Jenderal Sudirman no. 126 Purbalingga. Cafe yang terletak di timur alun-alun Purbalingga ini cukup setia bergandengan dengan program pemutaran film dari CLC.

BSF yang kesepuluh ini mengusung film-film pendek karya tugas mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Jurusan Komunikasi Universitas Soedirman (UNSOED) Purwokerto. Ada enam karya film yang dihasilkan mahasiswa semester enam ini.

Keenam film yang bergenre fiksi itu berjudul Skakmat, Kisah Ro, Perfect, Alkoholok, Buruan!, dan Rrrrun!. Film-film yang menjadi pengalaman baru bagi para mahasiswa itu diproduksi setelah mereka menyelesaikan mata kuliah filmologi.

Penanggung jawab BSF Mohamad Febriyanto mengatakan setelah dua bulan berselang, program BSF hadir kembali di bulan September. ”Dua bulan lalu, BSF absen karena CLC menggarap program pemutaran film di acara pameran buku pada bulan Juli dan program Layar Tanjleb di bulan Agustus,” tuturnya.

Seperti pelaksanaan program BSF sebelumnya, para pembuat film akan diberi kesempatan mempresentasikan karyanya dan seusai pemutaran film dibuka sesi diskusi. ”Disamping sebagai ajang apresiasi bagi anak muda Purbalingga dan sekitarnya, BSF juga sebagai media interaksi antara pembuat film dan penontonnya,” kata Febri.

Buka Mata! Buka Telinga! Buka Puasa!
Program pemutaran film di bulan suci Ramadhan ini termasuk salah satu program tahunan CLC yang sudah dirintis sejak 2004. Mengiringi ibadah puasa kaum muslim, Buka Mata! Buka Telinga! Buka Puasa! ini berupa pemutaran film ke sekolah-sekolah di Kabupaten Purbalingga.

Film-film pendek itu dihadirkan setelah buka puasa dan berlanjut seusai ibadah tadarus. Dengan menggandeng kegiatan buka puasa bersama dari OSIS, film-film fiksi dan dokumenter yang akan diputar berasal dari Purbalingga, Yogyakarta, dan Surakarta.

Rizky Purwitasari, penanggung jawab program ini, mengatakan sudah dua sekolah yang meminta CLC melalui OSIS untuk hadir di acara buka puasa yang mereka gelar. ”Dua sekolah itu adalah SMA Negeri Bukateja dan SMA Negeri Bobotsari. Kemungkinan akan ada lagi sekolah yang meminta kami turut memutar film. Karena kami masih terbuka untuk itu,” ujar Rizky.

Pemutaran film di sekolah-sekolah merupakan upaya memperkenalkan media rekam berupa video sebagai karya kreatif anak muda. Ke depan, CLC berharap lahir bibit-bibit generasi pembuat film di Purbalingga sebagai penerus generasi pembuat film sebelumnya. Bolex

1 komentar:

Anonim mengatakan...

maju terus perfilman purbalingga ya...?