02 Desember 2007

Presentasi JKFB di FFPK 2007






Festival Film Pendek Konfiden 2007 (FFPK 07) tengah berlangsung hingga 24 November nanti. Kemeriahan terasa melekat dalam festival film pendek tahunan yang diselenggarakan oleh Yayasan Konfiden. 180 film pendek mendaftar dalam festival ini dan terpilihlah 32 film pendek dan dokumenter untuk mengikuti ajang kompetisi festival ini dan dari ke 32 film tersebut, tercatat 4 film dari Banyumas masuk dalam ajang kompetisi.

Selain ajang kompetisi film pendek, FFPK 07 juga menyelenggarakan program prsentasi, diskusi, serta temu komunitas. Dan kali ini Jaringan Kerja Film Banyumas (JKFB) mendapatkan kehormatan dalam FFPK 07 karena mendapatkan jatah mengisi program festival berupa pemutaran film, presentasi, serta pameran.

Keterlibatan ini merupakan usaha JKFB untuk mensosialisasikan kegiatan perfilman di Banyumas melalui komunitas film yang tergabung dalam asosiasi ini. CLC dari Purbalingga serta Komunitas Sangkanparan adalah 2 wakil JKFB yang hadir dalam program ini.

Antusiasme pengunjung dalam program JKFB terlihat jelas. Pada sesi pemutaran film, pengunjung terlihat mengapresiasi karya-karya film Banyumas dengan antusias. Begitu pula dengan sesi presentasi serta pameran.

“Jelas ini merupakan prestasi tersendiri bagi perfilman Banyumas”, tutur Insan dari Komunitas Sangkanparan. Antusiasme pengunjung terhadap program JKFB menunjukan bahwasannya Banyumas merupakan satu kekuatan yang patut diperhitungkan, terlebih ketika hadir dengan ciri khas identitasnya yang berbeda dari kebanyakan.

“Ini merupakan titik awal bagi JKFB sebagai asosiasi untuk melakukan sosialisasi secara luas kepada masyarakat. Tidak hanya di Banyumas, bahkan sampai ke tingkat nasional”, Bowo Leksono menambahkan. Sebagai salah satu penggiat komunitas film CLC Purbalingga, kehadiran JKFB dengan mempresentasikan kerja-kerja yang telah dilakukan, menunjukan bahwa penggiat film Banyumas telah mulai melakukan sesuatu yang riil dan wajib dikembangkan.

Menurut Agus Mediarta, salah seorang programer FFPK 07, JKFB merupakan contoh luar biasa dari bentuk jejaring komunitas film yang harus ditiru oleh komunitas-komunitas film di kota lain. Kerja bersama melalui bentuk asosiasi adalah salah satu metode untuk mengatasi persoalan bersama sehingga pengembangan kegiatan perfilman dapat berjalan dengan baik.

Festival yang akan ditutup pada tanggal 24 November 2007 nanti, merupakan ajang festival film pendek terbesar di Indonesia. Festival film pendek tahunan ini adalah salah satu ruang terpenting dalam pengembangan kegiatan perfilman, khususnya ditingkat komunitas film. Tahun depan, Konfiden berjanji akan melibatkan lebih banyak komunitas film dalam kegiatan festival tersebut. (http://www.jkfb.wordpress.com/)

Tidak ada komentar: